Studi Penelusuran Lulusan Prodi S1 Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Abstrak Tracer Study pada Prodi S1 Pendidikan Tata Busana merupakan metode yang digunakan pada perguruan tinggi terutama di Universitas Negeri Surabaya yang digunakan sebagai penghubung antara instansi dan stakeholder  untuk mengetahui dan menggali beberapa informasi dalam memperoleh umpan balik (feedback) dari alumninya.  Umpan balik (feedback) digunakan sebagai bahan perbaikan sistem dan pengelolaan serta  menggali informasi terkait keberadaan alumni. Kegiatan tracer study dilaksanakan dengan  memberikan pemetaan antara lulusan yang bekerja di berbagai instansi. Keterserapan alumni merupakan bagian dari  persentase keberhasilan alumni untuk masuk di dunia kerja sesuai dengan bidang kompetensi yang diperoleh selama melaksanakan studi di perguruan tinggi. Lulusan/alumni dari Prodi S1 Pendidikan Tata Busana yang   memiliki pengetahuan, dan keterampilan yang akan dibutuhkan pada saat memasuki dunia kerja, baik itu bekerja pada instansi pemerintahan, swasta maupun berwirausaha. Hasil Tracer Study Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana  telah menunjukkan bahwa karakteristik lulusan bekerja di bidang pendidikan dan berwirausaha. Sebanyak 23, 3% bekerja sebagai guru atau tenaga pengajar. 41, 7% para alumni bekerja secara mandiri yaitu dengan berwirausaha dan sesuai dengan bidang keahliahnya, selebihnya bekerja pada sektor bidang pekerjaan lain. Waktu tunggu lulusan program Studi S1 Pendidikan Tata Busana menunjukkan bahwa  73% sebelum mereka lulusan kurang dari 3 bulan setelah lulus sudah mendapatkan pekerjaan, artinya tidak perlu menunggu lama bagi lulusan program studi S1 Pendidikan Tata Busana untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya Kata Kunci: Tracer study, Lulusan, Jenis Pekerjaan

Parliamentary Democracy in Pakistan: 1988-1999

The dissertation entitled “Parliamentary Democracy in Pakistan 1988-1999” presents a comprehensive account of four elected governments during the period 1988 and 1999 - a period of topical significance sand-witched between two long military rules (Zia: 1977- 88 and Musharraf: 1999-2008). The emphasis of the study is on uncovering the factors that created bottlenecks in the democratic process and premature dissolution of the elected governments. The focus is on working relationship between elected and nonelected institutions as well as on functioning of the elected institutions. The elected institutions variables include the Parliament, Provincial Assemblies, Local Bodies and Federal/Provincial Governments. The non-elected institutions variables comprise Media, Caretaker Governments, Military, Bureaucracy and Judiciary. It also takes into account human rights, law and order situation and executive-judiciary relationship. Besides introduction and conclusion, the thesis includes five chapters. The first chapter is a brief review of the political history of Pakistan during the period 1947-1988. It is intended to provide background framework to facilitate discussion and analysis of the theme of the thesis, namely, uncovering the factors that impeded the functioning of the elected governments during 1988-1999. This eleven year period is covered under four chapters; each coinciding with elections, and formulation and dissolution of Assemblies and governments (i.e., 1988-90; 1990-93; 1993-96; and 1996-99).The chapters provide details of political trends; power game; and factors that led to frequent derailment of democratic process. Besides published material, interviews of some important politicians and civilmilitary bureaucrats are used to gain first hand knowledge as also to understand and analyse the issues. This is not only intended to obtain information but also to seek ideas and suggestions for ensuring sustained and effective working of parliamentary democracy in the country.